June 29, 2010

Bila Hanya Hujan Yang Sudi..

Pernah berhadapan dgn sesuatu yang tak mungkin jadi kenyataan? Pernah berhadapan dgn sesuatu yang kalian tak pasti? Dan akhirnya kecewa sebab yang diharapkan tak kesampaian? Ada luka-luka yang tercipta bukan?

Dan kalian masih igt ttg post saya sebelum ini? Tentang matahari, hujan dan pelangi. Dan betapa saya berharap MATAHARI akan menjengah saya. Dan betapa saya juga berharap PELANGI juga akan mencari saya setelah HUJAN. Tapi harapan itu cuma sia-sia. Tak pernah kesampaian pun. Tak pernah menjadi kenyataan pun. Lantas, luka-luka itu lebih dalam bukan?

Lalu hati sekadar membiarkan. Biarin. Pasti bisa sembuh sndiri. Masakan bisa? Pernah dgr kata pujangga, “Luka yang tercipta itu, penawarnya ada pada yang melukakan”. Justeru, kenapa dibiarkan?

Lalu kenapa membenarkan hati utk berharap? Jangankan PELANGI. Jangankan MATAHARI. HUJAN juga pada dasarnya sudah tidak sudi hadir. Kalau hadir pun, diiringi GURUH dan KILAT yang memekakkan telinga. Yang menusuk kalbu.

Lalu saya membuat kesimpulan. Jangan mengimpikan PELANGI. Jangan mengharapkan MATAHARI. HUJAN saja sudah mencukupi. Walaupun akan kebasahan, biarkan. Walaupun akan kedemaman, biarkan. Sekurang2nya masih ada yang sudi. Masih ada yang mencari. Dan memang benar. Hati ini sudah lama berhenti mengharap..



*** Tak faham? Tak perlu faham..hanya 'merapu' di malam hari..tiada kaitan..

1 comment:

achiq said...

nice...i like...maksud yg sungguh mendalam..hanya empunya diri saja mengerti =)